Semarang, Kemendikbud --- Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud saat ini tengah
melakukan persiapan Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk semua guru yang memiliki
Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Dirjen GTK Sumarna
Surapranata mengatakan jumlah guru yang memiliki NUPTK se-Indonesia sebanyak
3.015.315 orang.
"Kita sedang mempersiapkan UKG
tahun 2015. Ada sekitar 5.600 TUK, atau Tempat Uji Kompetansi. Sudah disiapkan
di seluruh Indonesia. Pendaftaran sedang berjalan. Verifikasi sudah hampir 70
persen," ujar Pranata saat ditemui usai Dialog Pendidikan di Semarang,
Jawa Tengah, (12/10/2015).
Dia mengatakan, UKG akan dilaksanakan
dengan dua cara, yaitu daring (dalam jaringan) atau online dan luring (luar
jaringan) atau offline. Dari 520 kabupaten/kota, hanya 38 kabupaten/kota yang
tidak melaksanakan UKG secara daring, melainkan luring. Sedangkan 498 kabupaten/kota
sisanya akan menjalankan UKG secara daring.
"Tapi ada daerah yang
melaksanakan online juga offline, seperti Jayawijaya. Di Kota Jayapura online,
tapi agak pedalaman offline," tutur Pranata.
Dia menambahkan, saat ini Kemendikbud
sudah menyiapkan 200 paket soal untuk 200 mata pelajaran program keahlian.
Pelaksanaan UKG tahun 2015 akan berlangsung pada 9-27 November. Waktu
pelaksanaan tiap guru hanya berlangsung dalam satu hari, tepatnya selama 120
menit, untuk menyelesaikan soal berupa pilihan ganda. Jumlah soal diperkirakan
sekitar 60-100 soal.
Pranata mengatakan
, ke depannya UKG akan dilakukan secara rutin setiap tahun sebagai pemetaan kompetensi guru. Tindak lanjut dari UKG adalah pendidikan dan pelatihan untuk guru yang lebih terarah. "Dari situ (UKG) akan dilakukan diklat. Jadi seperti diagnostik. Siapa bisa apa, dan siapa tidak bisa apa," katanya. (Desliana Maulipaksi)
, ke depannya UKG akan dilakukan secara rutin setiap tahun sebagai pemetaan kompetensi guru. Tindak lanjut dari UKG adalah pendidikan dan pelatihan untuk guru yang lebih terarah. "Dari situ (UKG) akan dilakukan diklat. Jadi seperti diagnostik. Siapa bisa apa, dan siapa tidak bisa apa," katanya. (Desliana Maulipaksi)
sumber : http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4697
Tidak ada komentar:
Posting Komentar