Sabtu, 26 November 2011

Liput. Mading edisi IX - E 2011

Liputan Majalah dinding edisi IX - E seperti di bawah ini ....


SALAM REDAKSI
Hai teman-teman… Gimana kabarnya…???
G’ terasa , kini giliran kami kelas IX-E  untuk mengisi mading edisi 2 minggu kedepan.
Pada kesempatan kali ini, kami mengangkat tema “PAHLAWAN”. Mengapa pahlawan ??? Pahlawan merupakan orang-orang yang telah berjasa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Namun, bukan hanya mereka yang merebut dan mempertahankan kemerdekaan saja yang disebut pahlawan. Mereka yang telah berjasa dalam bidangnya masing-masing juga patut disebut pahlawan.
Buat teman-teman semua, jangan lupa belajar ya…. . Semoga mading kali ini bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman semua.

Sembilan ech


MENELADANI JIWA PAHLAWAN
a.           Memiliki sikap dan jiwa kepahlawanan
b.          Tidak mudah putus asa untuk berjuang
c.           Pantang mundur untuk bertahan
d.          Bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.
e.           Cinta tanah air.
f.           Rela berkorban untuk Negara.


Mengenang Jasa Para Pahlawan
a.   Mengingat perjuangan para pahlawan pada masa penjajahan.
b.  Tidak melupakan jasa para pahlawan.
c.   Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan upacara hari pahlawan.
d.  Meneruskan perjuangan para
pahlawan.
e.   Selalu ingin tahu informasi tentang pahlawan.
f.   Menerapkan media-media yang berisi pahlawan.
g.  Memasang foto-foto pahlawan agar selalu mengingatnya.


BENTUK-BENTUK PENGHARGAAN TERHADAP PAHLAWAN

v  Dimakamkan ditempat yang terhormat.
Para pahlawan layak dihormati dengan dikuburkan di taman makam pahlawan.
v  Mengabadikan nama-nama para pahlawan sebagai nama jalan,gedung,dsb.
v  Membangun tugu peringatan, monumen ,atau patung untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan.
v  Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa.
v  Mengisi kemerdekaan sesuai dengan bidang masing-masing.
Sebagai pelajar kita harus belajar secara sungguh-sungguh.
v  Meneladani semangat kepahlawanan dan patriotism yang ditunjukkan oleh para pahlawan.

Perjuangan Para Pahlawan Mengusir Penjajah
Beberapa tokoh yang berperan dalam perjuangan melawan Belanda yaitu:

A.        Pattimura
            Pattimura lahir di Pulau Saparua,Maluku pada tahun 1783.Nama asli Pattimura adalah Thomas Matulessi. Ia memimpin rakyat ambon mengusirpenjajah Belanda. Pattimura di tangkap Belanda pada tanggal 16 Desember 1817 di Siri-Siro.Ia kemudian di hokum gantung oleh pengadilan Belanda. Beberapa tokoh yang membantu perjuangan Pattimura adalah Antoni Ribok, Said Printah, dan Christina Martha Tiahahu.

B.        Tuanku Imam Bonjol
            Tuanku Imam Bonjol dilahirkan di kota Bonjol, Sumatra Barat dengan nama asli Peto Syarif. Tuanku Imam Bonjol memimpin rakyat Sumatra Barat berjuang mengusir Belanda. Pertempuran antara rakyat Sumatra Barat dan Belanda disebut dengan Perang Padri. Peperangan tersebut berlangsung antara tahun 1821-1827.Belanda menerapkan taktik Benteng Stelsel untuk menghentikan perlawanan kaum Padri.
Pada tanggal 25 Oktober 1837 , Belanda yang dipimpin colonel Michaels berhasil menangkap Tuanku Imam Bonjol. Beliau diasingkan ke Cianjur,kemudian Ambon,dan Manado. Tuanku Imam Bonjol meninggal di Manado pada tanggal 6 November 1864.Beberapa tokoh dalam perang Padri antara lain Tuanku Pasaman dan Tuanku Nan Cerdik.

C.        Pangeran Diponegoro
            Pangeran Diponegoro dilahirkan di Yogyakarta dengan nama R.M. Ontowiryo yang merupakan putra Sri Sultan Hamengkubuwono III. Beliau memimpin pertempuran melawan Belanda yang di kenal dengan istilah Perang Diponegoro. Perang tersebut berlangsung antara tahun 1825-1830.
Dalam perkembangannya Belanda berhasil membujuk Pangeran Diponegoro untuk melakukan perundingan pada tanggal 28 Maret 1830. Namun dalam perundingan tersebut Pangeran Diponegoro ditangkap. Beliau kemudian dibuang ke Makassar pada tahun 1834 hingga meninggal pada tanggal 8 Januari 1855. Beberapa tokoh yang membantu perjuangan Pangeran Diponegoro antara lain Kyai Mojo, Sentot Alibasyah Prawirodirjo, dan Pangeran Mangkubumi.

D.        Pangeran Antasari
            Pangeran Antasari berjuang melawan Belanda di Kalimantan Selatan. Beliau dibantu oleh Pangeran Hidayat, Kyai Demang Leman, Haji Buyasin, dan Kyai Longlang.
Perjuangan Pangeran Antasari melawan Belanda berlangsung hingga tahun 1862. Beliau meninggal pada tanggal 11 Oktober 1862, karena terserang penyakit cacar.

Para Pahlawan dengan segenap tenaga berupaya mempertahankan Indonesia walaupun taruhannya nyawa mereka sendiri.

Maka dari itu, mari kita bersama-sama mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah digapai dengan susah payah.


Pangeran Diponegoro
·         Pangeran Diponegoro lahir pada tahun 1785.Beliau putra Sultan Hamengkubuwono III,raja Yogyakarta.
·         Walaupun putra raja,Pangeran Diponegoro tidak senang tinggal di istana.Di istana,pengaruh Belanda sangat besar, adat istiadat banyak yang di langgar,ajaran agama di abaikan,uang di hambur-hamburkan untuk pesta-pesta.Padahal rakyat hidup menderita,tanah mereka di rampas oleh Belanda dan mereka harus membayar bermacam-macam pajak.
·         Pangeran Diponegoro tidak mau di istana,ia tinggal di Tegal Rejo.Dia tidak mau berhubungan dengan Belanda.Dia bergaul dengan rakyat,sehingga rakyat sangat hormat padanya.
·         Karena Pangeran Diponegoro dekat dengan rakyat,Belanda menuduh Pangeran Diponegoro menyiapkan pemberontakan. Pada tanggal 20 Juni 1825 pasukan Belanda menyerang Tegalrejo.Dengan serangan itu,mulailah perang Diponegoro.Perang itu berlangsung selama 5 tahun.
·         Rakyat berbondong-bondong membantu Pangern Diponegoro. Bangsawan Yogyakarta pun ada yang bergabung. Begitu pula tokoh-tokoh masyarakat.Diantaranya Kyai Mojo membantu Pangeran Diponegoro di bidang keagamaan.Pengaruhnya besar di kalangan masyarakat. Sentot Alibasya yang umurnya baru 16 tahun pun membantu Pangeran Diponegoro.Dia merupakan panglima perang yang pemberani.
·         Mula-mula Pangeran Diponegoro mendapat kemenangan.Kemudian Belanda mendatangkan pasukan dari luar Jawa. Setelah perang berlangsung 3 tahun,kekuatan Pangeran Diponegoro berkurang. Para pejuangnya banyak yang gugur dan tertangkap.Ada pula yang menyerah. Kyai Mojo tertangkap dan Sentot Alibasya menyerah.Akan tetapi,Pangeran Diponegoro tetap melanjutkan perjuangan.Ia mengusir Belanda dari tanah jawa.
·         Dengan akalnya, Belanda mengajak Pangeran Diponegoro berunding.Kalau perundingan gagal, Pangeran Diponegoro boleh kembali ke daerahnya. Perundingan diadakan di Magelang pada tanggal 28 Maret 1830. Pangeran Diponegoro berunding dengan jenderal De Kock. Dia adalah panglima pasukan Belanda. Belanda mengingkari janjinya. Pangeran Diponegoro di tangkap dan dibuang ke Manado. Kemudian di pindahkan ke Makassar. Pangeran Diponegoro meninggal pada tanggal 8 Januari 1855.
                                        IX-EIS THE BEST



Dr.Ir.H.Soekarno
Presiden pertama NKRI adalah Dr.Ir.H.Soekarno. Memerintah tahun 1945-1966. Ir.Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901. Memperoleh gelar Ir. (insinyur) di THS (Technische Hoogeschool) Bandung, sekarang ITB.
Ia berhasil merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada tanggal 4 Juli 1927.
Ir.Soekarno adalah pahlawan yang berjasa bagi Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir.Soekarno dan Muhammad Hatta berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI. Setelah menyatukan bangsa Indonesia, ia berusaha menghimpun Negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dalam konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, yang sekarang berkembang menjadi gerakan nonblok.
Soekarno berhenti menjadi presiden setelah terjadi krisis politik yang sangat hebat melanda pemerintah RI. Lewat Super Semar (Surat Perintah Sebelas Maret) 1966, Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto. Soekarno meninggal pada hari minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Jakarta. Jenazahnya di makamkan di Blitar, Jawa Timur.




UNTUKMU SAHABAT
Hari-hari yang dilalui Karin hanyalah berbaring di tempat tidur. Karin divonis dokter mengidap leukemia. Karin tak bias merasakan hari-hari bermainnya seperti anak yang lain. Sebenarnya Karin sangat ingin sembuh dari penyakit yang terus menggerogoti tubuh kecil Karin. Karin sempat putus asa menerima cobaan yang begitu berat untuk anak kecil seperti Karin.
“Ma, mengapa aku tidak mati saja? Aku merasa sangat tersiksa jika aku terus hidup dengan penyakit yang setia menemaniku ini Ma…?”
“Sabarlah Karin.Tuhan sedang mengujimu dan keluarga kita.Tentu Mama tak ingin sakit seperti ini, sayang.” Jawab Mama tenangkan Karin.
 Karin sangat bosan dengan hidupnya yang setiap waktu ia habiskan di tempat tidur. Ia sangat ingin bermain diluar bersama teman-teman yang lain. Karin hanya bisa membaca buku dan bermain boneka saja.
   Ia tak habis pikir,mengapa Tuhan begitu tega padanya. Ia juga sempat akan bunuh diri dengan pisau. Untung saja saat itu ada Naurin, kakak Karin yang masuk ke kamar.
    Hari terus berjalan. Karin inginmenghirup udara segar diluar rumah.
“Ma, aku ingin menikmati udara yang sejuk diluar,Ma…?” pinta Karin dengan suara yang lirih.
“Iya saying.Mama akan mengajakmu ke taman.”
Tak lama kemudian ,Mama dating dengan mendorong kursi roda. Karin sangat senang bias menghirup sejuknya pagi di taman dekat rumahnya. Karin bias melihat burung yang terbang ke sana-kemari dan melihat bunga-bunga yang bermekaran indah.
Mama Karin pergi untuk mengambil obat. Saat Karin menikmati indah nya taman, matanya tertuju pada seorang  anak perempuan seusianya. Anak itu buta. Karin sangat iba melihatnya. Ketika anak itu lewat didepan Karin, Karin menyapanya.
“Hay..! “ sapa Karin
“Hai, kamu siapa?”
Aku Karin. Namamu siapa?”
“Namaku Viona.”
  Dua anak itu berbincang-bincang hingga Mama Karin dating.
“Karin,apa ini teman barumu..? Tanya Mama kebingungan.
“Ia, Ma….Ini Viona teman baruku.” Jawab Karin
Hari hamper siang, Mama mengajak Karin pulang. Kemudian kedua anak itu berpisah. Karin menceritakan semua tentang Viona kepada Mama. Viona berasal dari keluarga kurang mampu. Ia mengalami kebutaan sejak usia 4 tahun, karena sebuah kecelakaan.
Hari berjalan dengan cepat. Karin semakin akrab dengan Viona. Hingga suatu hari Karin merasa sakit yang menggerogotinya sedah semakin parah. Karin merasa malaikat pencabut nyawa sudah disampingnya dan siap membawa Karin kea lam keabadian. Ternyata firasat Karin benar adanya. Kini ia telah dibawa kea lam keabadian itu.
Keluarganya sangat berduka. Begitu juga Viona yang mendengar teman baiknya telah pergi meninggalkannya. Mama teringat pesan Karin. Karin ingin jika ia pergi nanti, ia ingin menyumbangkan kornea matanya untuk Viona. Akhirnya Mama menuruti keinginan terakhir itu.
Setelah Viona di operasi, ia sangat bersyukur karena sudah bias melihat indahnya dunia. Viona sangat berterima kasih kepada Karin. Tanpa kornea mata Karin, Viona pasti tak bias melihat untuk selamanya. Orang tua Karin pun senang. Kini mereka bisa melihat jiwa Karin yang ada pada sosok Viona.
Bagi Viona, Karin tak hanya sekedar teman biasa. Karin adalah teman terbaik yang pernah Viona kenal. Karin juga pahlawan bagi hidup Viona.

IX-EIS THE BEST

Bapakku Pahlawan
Aku adalah seorang anak pahlawan
Bapakku dulu berjuang membela Negara
Mempertahankan bendera merah putih
Berkibar di atas tiang bambu kuning di depan rumah
Tujuh pelor panas menembus dada bapakku
Bendera tetap berkibar walau tersiram darah bapakku
Tiang bambu kuning tetap berdiri walau bapak mati terkapar

Sekarang aku tak mendengar orang mati membela Negara
Bendera merah putih masih berkibar
Walau hanya setahun sekali, di depan rumah
Aku tidak bias seperti bapak
Mengorbankan nyawa demi bendera
Karena jiwaku mati kaku

Bangsaku kini sudah merdeka
Tidak ada penjajah, menjajah bangsaku
Sekarang penjajah tidak seperti dulu
Angkat senjata, tembak bapakku
Kini penjajah, menjadi jiwa bangsaku
Rasa nasionalisme terbuang jauh
Terbungkus rapi tak terlihat
Penjajah jiwa merebut bangsaku
Hingga jatuh tersungkur tak punya malu

Kadang kalah aku terjajah
Karena aku bukan bapakku punya jiwa merah putih
Demi bendera bapakku mati
Demi perut bangsaku mati
Lindas sana lindas sini
Biarpun bangsa, bangsa sendiri
Asal aku tidak mati

Tinggal kita apa bias seperti bapakku
Punya jiwa merah putih
Merah yang berani, demi bangsa dan Negara
Putih yang suci, demi keberanian dan keadilan
Kapan aku punya jiwa seperti bapakku
Walau sedikit, akan menjadi bukit
Hingga aku benar-benar anak seorang pahlawan


PAHLAWAN
Pahlawan……….
Kau begitu pemberani
Kau jaga negeri ini
Dari penjajah yang datang kemari

Hanya ada satu niat dalam hati
Engkau rela mati
Untuk mempertahankan negeri ini
Berjuang sampai mati

Engkau tinggalkan anak istri
Untuk negeri ini
Engkau ambil parang dan pedang
Untuk berperang

Melewati rintangan yang datang
Mengalahkan musuh yang menghadang
Membebaskan orang-orang
Dan mengakhiri perang


PERJUANGAN
Kemanakah sebuah kerinduan
Jika sendu dan pilu terus berkalu
Menghujam isi lain ruang batin
Terjerat diriku rebah dalam kalut
Remang dan masih patah
Kucoba kembangkan sayap harapan
Namun semua hanya sia-sia
Karena hanya angan belaka
Bukankah………
Setiap kemudahan selalu ada kesusahan…???
Dan setiap kesusahan ada kemudahan…???
TIDAK !!!!!!!
Aku harus kembali
Jalani hari-hari
Dengan berjuang…………


Tidak ada komentar:

Posting Komentar